Tentang HRD: Jenis-jenis Manajemen Karir
Jika sebelumnya Herde mengulas mengenai apa itu manajemen karir, dalam artikel ini Herde akan coba mengangkat tentang manajemen karir lebih lanjut. Yakni manajemen karir dari sisi individu, dan dari sisi organisasi.
Manajemen Karir Individual (Individual Career Management)
Menurut Daniel B. Turbon, suksesnya karir diukur dengan salary dan promosi. Para peneliti beranggapan bahwa definisi dari kesuksesan karir juga meliputi persepsi orang tersebut tentang kesuksesan karir (karir yang sukses).
Kesuksesan psikologis merupakan tujuan tertinggi dari karir seseorang, yaitu perasaan bangga atas prestasi seseorang yang didapatkan ketika tujuan terpenting dalam kehidupannya tercapai. Hal ini bertolak belakang dengan keberhasilan vertikal yaitu meniti piramida korporat sebagaimana dalam kontrak karir yang lama.
![]() |
Alur manajemen karir |
Promosi dan perubahan jabatan (employment change) dapat menentukan siapa yang akan maju dan siapa yang tetap. Perubahan jabatan tidak hanya menyebabkan perbedaan pekerjaan dan reward, tetapi juga perbedaan lingkungan dan dengan siapa orang tersebut berinteraksi. Dengan demikian perubahan jabatan dapat menyebabkan perubahan kehidupan seseorang. Promosi awal adalah penting dalam membentuk karir organisasi. Promosi dalam perusahaan umumnya didasarkan pada social presentability, visibility, organizational domean atau political skill. Bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa kecakapan manajemen dapat meningkatkan kesuksesan karir individu.
Manajemen Karir Organisasional (Organizational Career Management)
Manajemen karir organisasional mencakup berbagai kebijakan dan tindakan organisasi untuk meningkatkan efektivitas karir dari pekerjaannya. Definisi karir organisasi mengacu pada struktur karyawan dan praktek-praktek yang memberi panduan bagaimana merekrut, mengembangkan dan memberi tugas kepada karyawan. Karir organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Sejauh mana perekrutan dibatasi hanya pada pekerjaan-pekerjaan tingkat bawah.
- Sejauh mana promosi ke jabatan yang lebih tinggi berasal dari dalam.
- Sejauh mana penyelenggaraan training dan pengembangan karyawan di semua level.
- Sejauh mana komitmen perusahaan terhadap keselamatan karyawan.
Perusahaan yang berorientasi pada karir seperti ini akan memperlakukan karyawan sebagai sumber daya yang berharga, yang harus dilatih, dikembangkan dan dipertahankan. Kunci penerapan karir adalah mobilitas dan kesempatan karir internal bagi para karyawan. Pola karir seperti ini dapat menjadi kaku dan menghambat strukturnya sesuai lingkungannya. Oleh karena itu, disain karir haruslah logis, linear, rasional dan terencana serta oportunistik. Selain harus logis, teratur dan bisa diprediksi, karir juga harus adaptif dan memberikan kemampuan organisasi untuk berubah dan memberi iklim yang memungkinkan tercapainya tujuan organisasi.
Sistem Pengembangan Karir
Apa manfaat dari sistem pengembangan karir untuk kesuksesan karir karyawan? Sistem pengembangan karir adalah integrasi dari perencanaan karir individual dan aktivitas manajemen karir organisasi yang teridiri dari pekerja, manajemen dan organisasi. Manfaat yang didapatkan dari sistem pengembangan karir terlihat pada tabel di bawah ini. Bagi manajer, program pengembangan karir ini menghasilkan komunikasi yang lebih baik dengan stafnya. Melalui sistem pengembangan karir pekerja bisa memperoleh penghargaan untuk skill mereka dan kemungkinan karir serta kemungkinan tanggung jawab yang lebih tinggi untuk mengelola karir mereka sendiri. Sedang bagi organisasi, manfaat yang didapat dari sistem pengembangan karir adalah peningkatan komunikasi melalui organisasi dan memperkuat sistem SDM.
Manajemen/Supervisor
|
Employee (pekerja)
|
Organisasi
|
Meningkatkan skill untuk mengelola karir mereka
|
Membantu/bermanfaat dalam kepuasan kerja
|
Dapat menggunakan skill pekerja
|
Mendapatkan karyawan yang bernilai baik
|
Peningkatan kualitas dan kepuasan kerja
|
Penyebaran informasi pada semua level
|
Komunikasi yang baik antara manajer dan pekerja
|
Komunikasi yang baik antara pekerja dan manajer
|
Komunikasi yang baik dalam organisasi secara keseluruhan
|
Perencanaan pengembangan staff yang lebih realistis
|
Tujuan dan ekspektasi yang lebih realistis
|
Mendapatkan karyawan yang bernilai baik
|
Terdapat pengertian yang baik dari organisasi
|
Mendapat informasi saat ini dan dimasa datang dari perusahaan
|
Peningkatan efektivitas sistem personel
|
Productive performance appraisal discussion
|
Memberikan kesan pada publik sebagai “people developer”
| |
Meningkatkan reputasi sebagai “people developer”
|
Tanggung jawab individu yang besar untuk karirnya
|
Mengklasifikasi tujuan organisasi yang lebih baik
|
Sumber : Z.B. Leibowitz, C. Farren, dan B.L. Kaye, Designing Career Development System,
Sign up here with your email
Conversion Conversion Emoticon Emoticon